DECISION SUPPORT SYSTEMS ( DSS )
Makalah Decision Support System
DECISION SUPPORT SYSTEMS ( DSS )
Disusun oleh
Nama : Risdyanto
NPM : 1B117031
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Tuhan Yang
Maha Esa, atas berkat nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul Decision
Support System. Untuk memenuhi tugas dari dosen.
Dalam penyusunan
makalah ini masih sangat sederhana dan masih ada kekurangan, oleh sebab
itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun kami harapkan.
Demi meningkatkan kualitas makalah kami yang berikutnya.
Harapan
kami semoga makalah ini ada manfaatnya bagi kita semua , dalam meningkatkan
kualitas pendidikan. Pada umumnya. Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
……………………………………………………………………..
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………………………....
BAB
I PENDAHULUAN ………………………………………………………………..
1.1 Latar Belakang
…………………………………………………………….….....…
1.2 Rumusan Masalah
…………………………………………………………….……
1.3
Tujuan Masalah ……………………………………………………………..…....…
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Decision Support System
…………………………….……………....…
B. Jenis – Jenis Decision Support
System …………………………….…………….....
C. Karakteristik dan Kapabilitas
Decision Support System ……….……………….......
D. Tujuan Decision Support System
…………………………….………………....…..
E. Manfaat Penggunaan Aplikasi Terapan
Decision Support System......................
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
……………………………………………………………….………...
B. Saran ……………………………………………………………..…………………
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………………………....…
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Di era
globalisasi seperti pada
saat ini, perkembangan
teknologi sangat berpengaruh
terhadap perkembangan bisnis yang ada. Suatu bisnis tidak lagi hanya dijalankan
dengan mengandalkan cara konvensional (produksi-distribusi-penjualan) semata,
karena harus ada suatu strategi baru agar bisnis yang dijalankan mampu bersaing
dengan bisnis yang sejenis lainnya. Untuk mendukung suatu bisnis yang dijalankan,
banyak sekali teknologi yang dikembangkan seperti Sistem Informasi. Salah satu
jenis sistem informasi seperti Transactional Processing System (TPS),
sangat berperan besar dalam menjalankan bisnis dari yang paling sederhana
sampai yang kompleks, bahkan secara langsung dapat mendukung kelancaran
jalannya bisnis tersebut.
Penggunaan TPS
secara nyata dapat digambarkan sebagai berikut: jika ingin melakukan pemesanan
dan pembelian tiket pesawat pada waktu dan kota tujuan tertentu, dapat berjalan
lancar karena dari pihak perusahaan agen tiket pesawat menyediakan layanan
untuk melihat status kursi yang masih kosong pada suatu waktu dan kota tujuan
tertentu. Contoh lainnya dapat dilihat jika anda pergi berbelanja ke
supermarket misalnya, setelah anda memilih barang pasti akan
melakukan transaksi pembayaran ke bagian kasir sebelum anda pulang dengan
membawa belanjaan dan struk belanjaan. Nah dengan begitu terlihat bahwa suatu
bisnis penjualan menggunakan suatu sistem informasi untuk mencatat semua
transaksi penjualan di bagian kasir. Melalui ilustrasi di atas, dapat diketahui
peran dari TPS yang mempunyai fungsi untuk menjalankan bisnis. Jika hanya
mengandalkan TPS, maka tidak akan diketahui perkembangan bisnis yang
dijalankan, apakah meningkat atau menurun secara drastis. Kemudian yang menjadi
permasalahan yaitu bagaimana dapat mengamati setiap perkembangan bisnis yang
dijalankan atau sistem seperti apakah yang dapat meningkatkan kualitas bisnis
yang dijalankan ? Jawaban pertanyaan tersebut adalah diperlukan “Sistem
Pendukung Keputusan (Decision Support System = DSS)”.
Kenapa
harus menggunakan DSS? Karena DSS merupakan suatu sistem yang menyediakan
fasilitas untuk melakukan suatu analisis sehingga setiap proses pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh para pelaku bisnis akan lebih berkualitas dengan
melihat keadaan bisnis yang sedang berjalan dan data-data dari luar perusahaan
serta data-data privat dari pengambil keputusan. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Raymond McLeod dan George Schell, 2004) yang menjelaskan bahwa “DSS
menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan komunikasi dalam
memecahkan masalah semi-terstruktur. Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan
periodik dan khusus, dan output dari model matematika dan sistem pakar. Dalam
banyak kasus, berbagai sistem informasi yang digunakan tidak memadai untuk
membuat keputusan yang spesifik guna memecahkan permasalahan yang spesifik.
Sistem pendukung keputusan sengaja dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi
kebutuhan ini.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah di paparkan, maka rumusan masalah yang terbentuk adalah sebagai berikut :
1.
Apa yang dimaksud dengan Decision Support System
2.
Apa saja Jenis – Jenis Decision Support System
3.
Bagaimana Karakteristik dan Kapabilitas Decision Support System
4.
Apa Tujuan Decision Support System
5.
Apa Manfaat penggunaan aplikasi terapan Decision Support System
1.3.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas,
maka dapat di tentukan penulisan makalah ini dengan tujuan sebagai berikut :
1.
Mengetahui Definisi Decision Support System
2.
Mengenal Jenis – Jenis dari Decision Support System
6.
Memahami Karakteristik dan Kapabilitas Decision Support System
3.
Mengetahui Tujuan dari Decision Support System
4.
Mengetahui Manfaat dari penggunaan aplikasi terapan Decision Support System
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Decision Support System (DSS)
Sistem
Pendukung Keputusan (Inggris: Decision Support Systems disingkat DSS)
adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis
pengetahuan/manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai
sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan
dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. Sistem Pendukung Keputusan mulai
dikembangkan pada tahun 1970. DSS dengan didukung oleh sebuah sistem informasi
berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam
pengambilan keputusan. Seorang manajer/pimpinan di suatu perusahaan/organisasi
dapat memecahkan masalah semi struktur, di mana manajer dan komputer harus
bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada
di area semi struktur.
Decision Support System dimaksudkan untuk melengkapi sistem informasi manajemen
dalam meningkatkan pengambilan keputusan. Sistem informasi manajemen terutama
menyajikan informasi mengenai kinerja aktivitas untuk membantu manajemen
memonitor dan mengendalikan kegiatan. Sistem informasi manajemen ini umumnya
menghasilkan pelaporan yang terjadwal secara reguler dan tetap, berdasarkan
data yang diperoleh dan diikhtisarkan dari sistem pemrosesan kegiatan atau
transaksi yang dilaksanakan. Satu bentuk
pelaporan berbasiskan sistem informasi manajemen mungkin menunjukkan suatu
ikhtisar realisasi penyerapan anggaran per bulan untuk setiap satuan kerja pada
suatu instansi. Kadangkala laporan sistem informasi manajemen ini merupakan
laporan eksepsi (exception reports), yaitu hanya menyoroti
kondisi-kondisi yang khusus. Sistem informasi manajemen yang
tradisional umumnya menyajikan pelaporan yang tercetak (hard copy reports).
DSS
sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah
diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti “Operation Research” dan “Management
Science” , hanya bedanya adalah bahwa
jika dahulu untuk mencari
penyelesaian masalah yang dihadapi
harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual, maka saat ini komputer PC
telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam
waktu relative singkat.
Sistem
pendukung pengambilan keputusan kelompok (DSS) adalah sistem berbasis komputer
yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan dalam menggunakan data dan
model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur. Sistem pendukung ini
membantu pengambilan keputusan manajemen dengan menggabungkan data, model-model
dan alat-alat analisis yang komplek, serta perangkat lunak yang akrab dengan
tampilan pengguna ke dalam satu sistem yang memiliki kekuatan besar (powerful)
yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang semi atau tidak terstruktur.
DSS menyajikan kepada pengguna satu perangkat alat yang fleksibel dan memiliki
kemampuan tinggi untuk analisis data penting.
1.
Konsep DSS dimulai pada akhir tahun 1960-an dengan timesharing komputer.
Untuk pertama kalinya seseorang
dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus melalui spesialis
informasi. Baru pada tahun 1971, istilah DSS diciptakan oleh G. Anthony Gorry
dan Michael S. Scott Morton, keduanya professor MIT. Mereka merasa perlunya
suatu kerangka kerja untuk mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan
keputusan manajemen dan mengembangkan apa yang telah dikenal
sebagai Garry & Scott Morton Grid. Matrik (Grid) ini
didasarkan pada konsep Simon mengenai keputusan terprogram dan tak terprogram
serta tingkat-tingkat manajemen Robert N. Anthony.
2.
Jenis – Jenis Keputusan Menurut Gory dan Scott Morton.
Gory
dan Scott Morton menggambarkan keputusan menurut struktur masalah, dan
terstruktur hingga tidak terstruktur. Anthony menggunakan nama perencanaan
strategis, pengendalian manajemen, dan pengendalian operasional untuk
menjelaskan tingkat manajemen puncak, menengah dan bawah.
Tahap-tahap
pengambilan keputusan Simon digunakan untuk menentukan struktur masalah, masalah
terstruktur merupakan suatu masalah yang memiliki struktur pada tiga tahap
pertama Simon, yaitu intelijen, rancangan, dan pilihan. Jadi, dapat dibuat
algoritma, atau alternatif diidentifikasi dan dievaluasi, serta suatu solusi
dipilih. Masalah tak terstruktur, sebaliknya, merupakan suatu masalah
yang sama sekali tidak memiliki struktur pada tiga tahap Simon di atas. Masalah
semi terstruktur merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau
dua tahap Simon.
Gory
dan Scoot Morton memisahkan masalah yang telah, pada saat itu, berhasil
dipecahkan dengan komputer dari masalah yang belum terkena pengolahan komputer.
Area yang berhasil dipecahkan dengan komputer dinamakan sistem keputusan
terstruktur (structure decision system-SDS), dan area yang belum terkena
pengolahan komputer dinamakan sistem pendukung keputusan (decision support
system-DSS). Gory dan Scott Morton awalnya menggunakan istilah DSS hanya
untuk aplikasi komputer di masa depan. Selanjutnya istilah tersebut diterapkan
pada semua aplikasi komputer yang didedikasikan untuk dukungan keputusan – baik
sekarang maupun masa depan.
Decision Support System banyak diterapkan di organisasi-organisasi yang sudah mapan.
Banyak cara yang digunakan untuk menerapkan DSS guna membantu mempertajam
proses pengambilan keputusan. Kapabilitas yang melekat pada DSS sangat membantu
organisasi-organisasi yang menggunakannya untuk memungkinkan terciptanya
koordinasi proses kegiatan baik internal maupun eksternal dengan cara yang
lebih akurat. Beberapa alasan DSS digunakan dalam suatu perusahaan:
1.
Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
2.
Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
3.
Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis.
4. Sistem komputer perusahaan
tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi,
profitabilitas dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.
B.
Jenis-Jenis Decision Support System (DSS)
Ada enam jenis DSS, yaitu :
1.
Retrive information element (memanggil eleman informasi)
2.
Analyze entries fles (menganali semua file)
3.
Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)
4.
Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
5.
Propose decision (menawarkan keputusan )
6.
Make decisions (membuat keputusan)
3. Tipe Sistem
Pendukung Keputusan (DSS).
Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu
model tertentu yang diterima atau dipakai di seluruh dunia. Banyak teori DSS
yang diimplementasikan, sehingga terdapat banyak cara untuk mengklasifikasikan
DSS.
1 DSS model pasif adalah model
DSS yang hanya mengumpulkan data dan mengorganisirnya dengan
efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan yang khusus, dan hanya
menampilkan datanya. Suatu DSS aktif pada kenyataannya benar-benar
memproses data dan secara eksplisit menunjukkan beragam solusi berdasarkan pada
data tersebut.
2. DSS model aktif sebaliknya
memproses data dan secara eksplisit menunjukkan solusi
berdasarkan pada data yang diperoleh, walau harus diingat bahwa intervensi
manusia terhadap data tidak dapat dipungkiri lagi. Misalnya, data yang kotor
atau data sampah, pasti akan menghasilkan keluaran yang kotor juga (garbage
in garbage out).
3. Suatu DSS bersifat kooperatif jika data dikumpulkan, dianalisa dan
lalu diberikan kepada manusia yang menolong system untuk merevisi atau
memperbaikinya.
4. Model Driven DSS adalah
tipe DSS dimana para pengambil keputusan menggunakan simulasi
statistik atau
model-model keuangan untuk menghasilkan suatu solusi atau strategi tanpa
harus intensif mengumpulkan data.
5. Communication Driven DSS
adalah suatu tipe DSS yang banyak digabungkan dengan
metode atua aplikasi lain, untuk menghasilkan
serangkaian keputusan, solusi atau strategi.
6. Data Driven DSS menekankan
pada pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi agar sesuai dengan kebutuhan
pengambil keputusan, dapat berupa data internal atua eksternal dan memiliki
beragam format. Contohnya data penjualan harian, anggaran operasional dari satu
periode ke periode lainnya, inventori pada tahun sebelumnya, dsb.
7.
Document Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk
seperti dokumen teks, excel, dan rekaman basis
data, untuk menghasilkan keputusan serta strategi dari manipulasi data.
8. Knowledge Driven DSS adalah
tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan tertentu
yang disimpan dalam
komputer, yang digunakan manusia untuk menentukan apakah keputusan harus
diambil. Misalnya, batasan berhenti pada perdagangan bursa adalah suatu model
knowledge driven DSS.
4.
Komponen DSS atau Decision Support
Systems.
1.
Data Management
Termasuk database, yang mengandung
data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut
Database Management System (DBMS)
2.
Model management
Melibatkan model finansial,
statiskal, management science atau berbagai model kuantitafif lainnya, sehingga
dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software
yang diperlukan.
3.
Communication (dialog subsystem)
User dapat berkomunikasi dan
memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan
antar muka.
4.
Knowledge management
Subsistem
optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen
yang berdiri sendiri.
C.
Karateristik dan kapabilitas Decision Support System (DSS)
1.
Sistem ini memberikan dukungan bagi pengambil keputusan.
2.
Sistem ini memberikan dukungan untuk berbagai tingkatan manajemen.
3.
Memberikan dukungan untuk beragam tipe & proses pengambilan keputusan.
4.
DSS dapat beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel.
5.
Tampilan DSS akrab dengan pengguna.
6.
DSS mampu untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan dengan fokus
7.
Pengguna-akhir mampu mengkonstruksi dan memodifikasi sistem yang sederhana
D.
Tujuan Decision Support System (DSS)
Dalam
DDS terdapat tiga tujuan yang harus di capai yaitu :
1.
Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur
2.
Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan
tersebut
3.
Meningkatkan efektivitas menajer dalam pembuatan keputusan & bukannya
peningkatan efisiensi
Tujuan
ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah
dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan. DSS sebagai sebuah system yang
memberikan dukungan kepada seorang manajer, atau kepada sekelompok manajer yang
relative kecil yang bekerja sebagai team pemecah masalah, dalam memecahkan
masalah semi terstrukitur dengan memberikan informasi atau saran mengenai
keputusan tertentu. Informasi tersebut diberikan oleh laporan berkala, laporan
khusus, maupun output dari model matematis. Model tersebut juga mempunyai
kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang bervariasi.
E.
Manfaat Penggunaan Aplikasi Terapan
Decision Support System (DSS)
1.
Mepermudah dilakukannya analisa terhadap data master dan juga data transaksi
perusahaan untuk kemudian menghasilkan berbagai laporan yang akan mendukung
proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan.
2.
Memberikan tampilan yang lebih enak dilihat dan lebih professional yang disesuaikan dengan kultur serta bidang bisnis
perusahaan yang menggunakan aplikasi ini.
3. Memberikan
informasi terkini terhadap pergerakan angka-angka dalam perusahaan, atau bahkan
bersifat real-time. Contohnya dalam hal ini; adalah pergerakan angka penjualan
tiket pesawat setiap harinya, atau pergerakan angka kedatangan dan
keberangkatan pesawat dari seluruh bandara di Indonesia (hasil kegiatan
operasional perusahaan).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Decision Support System (DSS) adalah suatu sistem yang ditujukan untuk
mendukung manajemen pengambilan keputusan. DSS merupakan sistem berbasis model
yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya
untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan. Decision Support System mampu
untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan dengan fokus pada keakuratan, ketepatan
waktu, dan kualitas hasil, serta mengefisiensikan biaya dalam proses
pengambilan keputusan.
Dalam
kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi
merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini,
maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Perkembangan teknologi informasi
Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami
komponen teknologi informasi. Secara implisit juga berarti bahwa sistem ini
harus berbasis komputer dan digunakan sebagai tambahan dari kemampuan
penyelesaian masalah.
B.
Saran
Saran yang dapat diberikan
terkait dengan sistem informasi DSS atau Decision Support System ialah Supaya
instrumen DSS ini dapat dijadikan sebagai alat penunjang dalam pengambilan
keputusan dan bukan sebagai alat penentu dalam pengambilan keputusan dan harus
mampu meng-up date penggunaan DSS tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
http://eprints.dinus.ac.id/13151/1/jurnal_13588.pdf
diakses pada tanggal 5 November 2015
http://mukhtarhabib.blogspot.co.id/2009/06/manajemen-dss.html
diakses pada tanggal 2 November
Siagian, S.P. 1984. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan,
Jakarta : Gunung Agung.
Sudjatmiko. 2008. DSS
(Materi Kuliah). MTI-UGM. Yogyakarta
Turban, E. 1995. Decision support and expert systems.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc.
Komentar
Posting Komentar