Kecerdasan Buatan (AI) Pada System Robotic
Kecerdasan Buatan (AI) Pada System Robotic
Disusun Oleh
Nama : Risdyanto
NPM : 1B117031
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2018
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG MASALAH
Teknologi
komputer, terutama robotika di masa sekarang sudah menjadi bagian penting dalam
kehidupan manusia. Robot sendiri yaitu peralatan elektro-mekanik atau bio-mekanik,
atau gabungan peralatan yang menghasilkan gerakan yang otonomi maupun gerakan
berdasarkan gerakan yang diperintahkan. Robot dalam beberapa hal dapat
menggantikan peran manusia, hal ini terlihat pada robot-robot yang diterapkan
dalam berbagai bidang seperti industri, kesehatan (health), pertahanan
(defense), pertanian (agriculture), penelitian (research), pemainan (game), dan
lain-lain. Dalam industri modern, robot telah mengambil alih posisi para
pekerja di pabrik-pabrik. Misalnya dalam industri automotif, alat elektronik,
peranti komputer, robot telah menjadi penggerak utama dari industri ini. Alasan
utama penggunaan robot adalah karena, robot dalam kondisi tertentu (syarat
minimum operasi terpenuhi) dapat menjadi pekerja yang ideal, robot memiliki
tingkat akurasi dan efisiensi yang tinggi, serta yang lebih penting adalah
biaya operasinya rendah dengan output yang dihasilkan lebih tinggi. Ada
beberapa tipe robot, yang secara umum dapat dibagi menjadi dua kelompok yakni
robot manipulator dan robot mobil (mobile robot). Robot manipulator dicirikan
dengan memiliki lengan (arm robot), dan banyak digunakan untuk robot industri.
Sedangkan robot mobil merupakan robot yang dapat bergerak berpindah tempat,
meskipun nantinya robot tersebut juga dipasang manipulator. Robot mobil dapat
dikelompokkan lagi menjadi tiga yaitu robot daratan (ground robot), robot air
(Underwater Robot), dan robot terbang (aerial robot). Ketiga jenis robot ini
sangat banyak dikembangkan karena melihat sifatnya yang sangat fungsional.
Perkembangan ini dapat dilihat dari teknologi mikrokontroler yang merupakan
suatu terobosan teknologi mikroprosessor dan mikrokomputer. Mikrokontroler ini
banyak digunakan pada berbagai sistem kontrol. Untuk membuat robot cerdas kita
harus melakukan pertimbangan – pertimbangan yang sering menjadi kendala dalam
perancangan sebuah robot, sebab terkadang jika mengutamakan salah satu faktor
misalnya faktor kecepatan, maka faktor yang lainnya seperti kestabilan gerak
bisa saja tidak tercapai. Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut, maka harus
dilakukan studi yang sekaligus merancang sebuah robot dengan mempertimbangkan
dan memilih bagian-bagian pembangun robot yang tepat, dan spesifikasinya sesuai
dengan kebutuhan, sehingga tujuannya dapat tercapai. Agar dapat mencapai semua
itu kita dapat mempelajari robot Boe-bot sebagai bahan dasar untuk mempelajari
robot. Robot Boe-bot ini ada yang beroda dan berkaki. Salah satu cara kerja
dari robot Boe-bot ini yaitu dapat mendeteksi adanya penghalang dengan menggunakan
sensor Infrared (IR), sensor ini akan bekerja dengan menyusuri dinding dengan
mendeteksi jarak. Dimana sensor jarak digunakan untuk mengetahui posisi robot
terhadap dinding dan sensor lantai yang akan mendeteksi garis putih. Dengan
diketahuinya posisi ini maka robot dapat memberikan keputusan gerakan apa yang
akan dilakukan, yaitu menghindari adanya penghalang (dinding).
B. RUMUSAN
MASALAH
Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas yaitu : 1. Bagaimana robot itu bisa
diciptakan dengan adanya sensor, 2. Bagaimana mengimplementasikan robot
pendeteksi warna benda beserta lokasinya yang berbasis sistem lego mindstorm
education nxt, 3. Bagaimana membuat antarmuka yang baik secara hardware maupun
software untuk keperluan pengendalian robot, dan 4. Bagaimana pembuatan robot
dan sensor dengan benar.
C. TUJUAN
Adapun
tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu : 1. Mengetahui jenis-jenis dan
pengertian dari sistem sensor. 2. Mengetahui dengan detail tentang robot, 3.
Mengetahui dengan detail tentang sensor, dan 4. Mengetahui pengimplementasian
tentang robot.
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
ROBOT DAN SENSOR
Robot
adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan
pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program. Robot biasanya digunakan
untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor. Robot
juga dilengkapi dengan sensor untuk pendeteksi terhadap sesuatu hal, misalnya
seperti sensor panas. Pada makalah ini akan dijelaskan jenis-jenis dan
pengertian dari sistem sensor yang banyak digunakan pada robot. Sesuai dengan
namanya atau sering disebut dengan Artificial Intelegensi (AI), Kecerdasan
buatan adalah salah satu cabang sains komputer yang mempelajari otomatisasi
tingkah laku cerdas yang didasarkan pada prinsip-prinsip teoritikal dan terapan
yang menyangkut struktur data yang digunakan dalam representasi pengetahuan,
algoritma yang diperlukan dalam penerapan pengetahuan itu, serta teknik- teknik
bahasa dan pemprograman yang dipakai dalam implementasinya dan yang paling
banyak menerapkan konsep kecerdasan buatan adalah dunia robotika. Sensor adalah
piranti yang menerima input berupa suatu besaran atau sinyal fisik yang
kemudian mengubahnya menjadi besaran atau sinyal lain yang diteruskan ke
kontroler. Terdapat banyak jenis sensor yang digunakan pada pembuatan robot.
Robot juga membutuhkan masukan (input) yang akan menentukan apa yang harus
dilakukan oleh robot. Input ini umumnya masuk ke dalam otak robot dengan
berbagai macam cara. Ada yang menggunakan remote, atau diberikan sebelum robot
diaktifkan dan ada juga yang langsung diberikan pada robot melalui programnya.
Hal ini sangat berlaku bagi robot-robot industri pada umumnya.
B. KOMPONEN
UTAMA DALAM ROBOT
Adapun
komponen utama dalam robot, yaitu : 1. Controller Bagian ini berfungsi untuk
menjalankan program, menerima dan mengolah setiap informasi dari input sensor,
dan juga yang mengirim dan mengendalikan output pada actuator, indikator, atau
juga audio. Controller ini merupakan bagian paling utama dalam robot, ini seperti
otak pada manusia. 2. Actuator Bagian ini seperti otot pada manusia. Fungsinya
adalah untuk menggerakan robot. Untuk robot yang beroda biasanya menggunakan DC
Motor, sebagai pemutar roda, dan membuat robot berpindah tempat, dan untuk
robot yang berjalan menggunakan kaki, Motor Servo adalah pilihan yang tepat.
Motor Sevo adalah DC Motor yang dapat diatur putarannya. 3. Sensor Jika manusia
memiliki indera maka robot memiliki sensor. Ada banyak jenis- jenis sensor
robot, manusia hanya memiliki 5 indera, robot bisa memiliki sensor dengan
jumlah yang tidak terbatas. Karena robot makhluk elektronik, dan teknologi yang
cepat berkembang. 4. Battery Merupakan sumber energi bagi robot. Seperti otak
manusia yang membutuhkan nutrisi, dan badan yang membutuhkan kabohidrat atau
vitamin. Listrik adalah darah bagi robot, dan robot bisa mendapatkan kebutuhan
listrik untuk controller, sensor, actuator dan semua komponen elektronik, dari
battery. 5. Kabel Kabel pada robot ini seperti urat jalan mengalirnya darah
pada setiap komponen pada robot, dan juga sebagai saraf yang menjadi jalan data
untuk input dan output. 6. Frame Sebagai tulang yang menyangga antara servo
pada robot. Juga yang membentuk robot menjadi berbagai macam, dan penunjang
penampilan robot. Untuk robot beroda seperti line follower frame cukup
berbentuk kotak, atau lingkaran saja, sebagai penyangga DC Motor dan tempat
meletakan controller. 7. Chassis Rangka utama pada robot, biasanya menjadi
badan bagi si robot. Biasanya sebuah chassis pada robot dipasang berbagai macam
frame, dengan jumlah lebih banyak. 8. Support Yang dimaksud Support disini
yaitu komponen pendukung terbentuknya robot, seperti baud dan mur.
C. JENIS ROBOT
DARI SEGI BENTUK
1. Robot Mobile
Merupakan jenis robot yang paling diminati karena pembuatannya yang sangat
mudah, setidaknya untuk membuat robot mobile seseorang harus mengerti tentang
mikrokontroler dan sensor-sensor elektronik. 2. Robot Jaringan Robot ini bisa
dibilang lebih canggih dibandingkan dengan robot mobile. Robot jaringan memungkinkan
pemiliknya untuk mengontrol robot menggunakan jaringan internet dengan protokol
TCP/IP. Dengan kecanggihan internet ini, koneksi robot jaringan, proses
kontrol, dan monitoringnya dapat dilakukan melalui jaringan. 3. Robot
Manipulator (Tangan) Robot ini hanya memiliki satu tangan saja seperti tangan
manusia yang fungsinya untuk memegang atau memindahkan barang, contoh robot ini
adalah robot las di Industri mobil, robot merakit elektronik dan lain-lain. 4.
Robot Humanoid Merupakan robot yang sering muncul belakangan ini. Penampilan
keseluruhan dari robot humanoid menyerupai manusia bahkan robot ini dirancang
khusus untuk mampu melakukan interaksi dengan peralatan maupun lingkungan yang
dibuat untuk manusia. Robot ini juga memiliki dua bagian kaki dan dua bagian
tangan yang layaknya manusia, dan untuk bagian wajahnya robot ini juga memiliki
bagian mata, mulut dan sebagainya. 5. Robot Berkaki Robot ini memiliki kaki
seperti hewan atau manusia yang mampu melangkahkan kakinya, seperti robot
serangga, robot kepiting dan lain-lain. 6. Flying Robot Merupakan robot yang
mampu terbang, robot ini dirancang menyerupai pesawat model yang diprogram
khusus untuk memonitor keadaan di tanah dari atas, dan untuk meneruskan
komunikasi. 7. Underwater Robot Jenis robot ini sangatlah canggih, karena dapat
digunakan di bawah laut untuk memonitor kondisi bawah laut dan juga untuk
mengambil sesuatu di bawah laut.
D. SENSOR
BERDASARKAN FUNGSI
Secara umum
berdasarkan fungsi dan penggunaannya sensor dapat dikelompokan menjadi 5 bagian
yaitu : a. Thermal sensor (sensor panas) yaitu sensor yang digunakan untuk
mendeteksi gejala perubahan panas/temperature/suhu pada suatu dimensi
benda/dimensi ruang tertentu. b. Optic sensor (sensor cahaya) yaitu sensor yang
mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias
cahaya yang mengernai benda/ruangan. c. Mechanic sensor (sensor mekanis) yaitu
sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis, seperti perpindahan atau
pergeseran atau posisi, gerak lurus dan melingkar, tekanan, aliran, level dsb.
d. Sensor Ultrasonic yaitu secara khas menggambarkan suatu sensor yang
mengirimkan sinyal berfrekuensi tinggi melalui jarak yang dapat diatur, dan
bereaksi terhadap perubahan dalam gelombang tekanan suara yang disebabkan oleh
gerakan. e. Sensor Jarak (Proximity Sensor) yaitu tidak seperti sensor mekanik
yang lain dan dapat mendeteksi objek tanpa bersentuhan secara fisik.
E. JENIS SENSOR
PADA ROBOT Adapun jenis-jenis sensor pada robot, yaitu : 1. Sensor Sentuh
(Touch Sensor) Merupakan jenis sensor yang akan mendeteksi ketika disentuh,
ibarat kulit. Touch Sensor pada dasarnya adalah saklar yang memiliki berbagai
jenis bentuk. Pada robot digunakan untuk untuk mendeteksi keberadaan suatu
obyek pada tangan robot dan mencegah tabrakan antara bot dengan suatu obyek,
dan masih banyak lagi. Sensor sentuh pada dasarnya adalah saklar dengan
berbagai macam variasi bentuknya. Rangkaian sensor sentuh pada umumnya
menggunakan resistor pull-up ataupun pull-down seperti terlihat pada Gambar 2.
Rangkaian menggunakan resistor pull-up bersifat active low yang berarti
rangkaian mengeluarkan sinyal 1 kecuali saat saklar aktif. Hal ini berkebalikan
dengan rangkaian menggunakan resistor pull-down yang bersifat active low, yaitu
rangkaian mengeluarkan sinyal 0 kecuali saat saklar aktif. Nilai resistor
pull-up dan pull down berkisar antara 1 – 10 kΩ. Dari kedua rangkaian tersebut,
rangkaian pull-up lebih banyak digunakan dibanding rangkaian pull down.
Rangkaian Saklar
Contoh sensor sentuh sederhana berupa sungut (whisker) beserta diagram
pengkabelannya. Rangkaian ini sebetulnya merupakan rangkaian pull up dengan
kedua sungut berfungsi sebagai saklar. Rangkaian akan mengeluarkan sinyal 1
saat sungut tidak tertekan. Jika sungut tertekan maka sinyal output akan
menjadi 0 karena sungut dihubungkan dengan ground. Gambar Diagram pengkabelan
untuk rangkaian sungut Pilihan lain yang dapat digunakan sebagai sensor sentuh
adalah microswitch yang merupakan saklar SPDT. Microswitch adalah saklar tekan yang
aktif jika ada obyek menyentuh/mendorong tuas dan sering juga disebut sebagai
limit switch.
Hal yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan sensor sentuh adalah robot yang menggunakan
sensor ini haruslah dapat berhenti secara mendadak sehingga kurang cocok untuk
robot dengan kecepatan tinggi. Untuk deteksi obyek lebih lanjut dapat digunakan
sensor non-kontak seperti ultrasonik ataupun inframerah. 2. Sensor Cahaya
(Light Sensor) Sensor cahaya mempunyai banyak kegunaan pada sistem otomasi.
Beberapa contohnya antara lain deteksi kertas pada printer, penentuan banyaknya
lampu yang dibutuhkan suatu ruangan, dan penentuan nyala lampu blitz pada
kamera. Berdasarkan panjang gelombangnya sensor cahaya diklasifikasikan menjadi
sensor inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet. Pada mobile robot sensor
cahaya kebanyakan digunakan untuk dua hal, yaitu penjejak garis dan deteksi
obyek. Robot penjejak garis menggunakan sensor cahaya untuk menentukan garis
yang berwarna gelap dengan lantai yang berwarna terang atau sebaliknya. Sensor
deteksi obyek dapat dibagi menjadi dua, yaitu sensor proksimasi dan sensor
pengukuran jarak. Peranti yang digunakan sebagai sensor cahaya yaitu : a.
Fotoresistor (Light Dependant Resistor) Merupkan resistor yang mempunyai nilai
resistansi yang berubah sesuai dengan intensitas cahaya tampak yang menimpanya.
Fotoresistor dihubungkan dengan resistor lain untuk membentuk rangkaian pembagi
tegangan untuk diukur beda tegangannya. Nilai R dipilih sehingga nilai Vout
diusahakan berada pada rentang 0 – 5 V. Untuk penggunaan umum nilai R dapat
dipilih 330 atau 470Ω. Output dari rangkaian fotoresistor dapat dihubungkan
dengan komparator untuk mendapatkan sinyal biner (on/off) ataupun ADC. b.
Fototransistor Merupakan transistor (biasanya dari jenis NPN) yang dapat
meneruskan arus sesuai dengan banyaknya intensitas cahaya yang mengenainya.
Cahaya pada fototransistor menggantikan peranan arus basis, semakin banyak
intensitas cahaya, semakin banyak arus yang dapat dialirkan dari kolektor ke
emitor. Rangkaian pada gambar fototransistor bersifat active low, yang berarti
tegangan output berbanding terbalik dengan intensitas cahaya yang diterima.
Output rangkaian fototransistor biasanya dihubungkan dengan pengkondisi sinyal biner seperti inverting transistor,
komparator, ataupun Schmidt trigger. Fototransistor sering ditemui dalam
kemasan berpasangan dengan LED (biasanya inframerah) membentuk rangkaian
optokopler (atau optoisolator) dan optoreflektor. c. Fotodioda Merupakan dioda
yang peka terhadap cahaya. Jika diberi cahaya maka tegangan output akan
berkurang, begitu juga keadaan sebaliknya. Fotodioda dapat mengalirkan arus
yang berarah sebaliknya (dari katoda ke anoda) saat diberi cahaya. Rangkaian
Fotoresistor, Fototransistor, dan Fotodioda 3. Sensor Inframerah (Infrared
Sensor) Sinar inframerah adalah sinar atau gelombang elektromagnet yang
mempunyai frekuensi lebih rendah (atau dengan kata lain panjang gelombang lebih
besar) dari warna merah. Penggunaan inframerah yang paling populer adalah pada
peranti remote control TV. Sinar inframerah yang dipancarkan mempunyai
frekuensi 38 – 40 kHz untuk membedakan dengan pancaran sinar inframerah lain
(misal dari lampu atau sinar matahari). Pada penerima demodulator digunakan
mengubah sinyal tersebut menjadi sinyal biner biasa. Jenis lain sensor
inframerah adalah Passive Infra Red (PIR). PIR dapat digunakan untuk mendeteksi
manusia atau binatang yang ada di dekatnya melalui radiasi inframerah dari
panas tubuh yang dipancarkan. Sensor ini digunakan misalnya pada pintu otomatis
atau sistem alarm.
Prinsip kerja
sensor pengukur jarak inframerah 4. Sensor Ultrasonik Gelombang ultrasonik
dipancarkan oleh transmiter dan pantulannya diterima oleh receiver. Sonar
(Sound Navigating and Ranging) tidak terpengaruhi oleh warna dan sifat pantulan
cahaya dari obyek, namun kemampuannya akan menurun jika obyek terbuat dari
material tertentu yang dapat menyerap gelombang suara (peredam suara). Rangkaian
transmitter ultrasonik (McComb & Priedko, 2006) Rangkaian receiver ultrasonik
(McComb & Priedko, 2006) menunjukkan contoh rangkaian transmitter dan
receiver untuk sensor proksimasi ultrasonik. Gelombang suara yang digunakan
mempunyai frekuensi 40 kHz yang dihasilkan
oleh timer 555 pada rangkaian multivibrator astabil yang kemudian dikuatkan
oleh suatu transistor untuk kemudian dipancarkan oleh transduser ultrasonik.
Pantulan dari obyek diterima oleh transduser ultrasonik pada rangkaian receiver
yang mempunyai dua buah opamp, masing-masing berfungsi sebagai penguat dan
komparator. Semakin dekat suatu obyek dengan receiver maka semakin kuat pula
sinyal yang diterima receiver (jangan lupa bahwa jenis material obyek juga
bepengaruh). Output komparator akan bernilai rendah atau tinggi jika sensor
dijauhkan atau didekatkan dengan obyek. Pengaturan sensitivitas sensor
dilakukan dengan mengatur R2 pada rangkaian receiver. Sensitivitas sensor
ultrasonik ini menyangkut seberapa dekat/jauh jarak obyek saat output sensor
bernilai tinggi. Jarak maksimal sensor ini maksimal dapat mencapai 3 m. 5.
Enkoder Enkoder adalah peranti untuk mengukur gerak dengan output berupa
rangkaian pulsa digital. Dengan mencacah bit tunggal atau melakukan dekoding rangkaian
bit, pulsa dapat dikonversikan menjadi posisi absolut atau inkremental. Enkoder
ada dua, yaitu : a. Enkoder inkremental menghasilkan pulsa digital yang
dihitung untuk menentukan perpindahan relatif poros. b. Enkoder absolut
menggunakan piringan yang memiliki beberapa jalur/track berupa kode digital
untuk menunjukkan posisi absolut poros. Jenis enkoder yang banyak digunakan
yaitu enkoder magnetik dan enkoder optik. a. Enkoder magnetik menggunakan
sensor efek Hall sebagai detektor magnet. Pada poros dipasangkan sejumlah
magnet (atau dapat juga hanya berupa takikan/tonjolan pada poros), misalnya 16
buah, yang menghasilkan output pulsa dengan jumlah yang sama setiap putaran
porosnya.
b. Enkoder optik
biasanya menggunakan LED inframerah sebagai simber cahaya, fototransistor atau
foto dioda sebagai detektor cahaya serta suatu piringan. Terdapat dua prinsip
kerja yang pertama yaitu berdasarkan warna hitam-putih (atau gelap-terang) pada
piringan enkoder, yang kedua yaitu berdasarkan ada tidaknya lubang pada
piringan encoder. Berdasarkan
kode digital yang digunakan terdapat dua jenis piringan, yaitu yang menggunakan
kode biner dan gray-code. Gray-code adalah modifikasi dari kode biner yang
digunakan untuk mencegah kesalahan baca dari fototransistor. Pada gray-code ini
setiap transisi dari sektor yang bertetangga menyebabkan perubahan hanya 1 bit.
Enkoder digunakan pada mobile robot terutama untuk aplikasi odometri. Odometri
adalah penentuan posisi dan orientasi robot di ruang relatif terhadap suatu
referensi berdasarkan jumlah putaran rodanya. 6. Kompas Kompas adalah sensor
yang menunjukkan arah/orientasi robot pada bidang mendatar yang digunakan
sebagai alat bantu navigasi robot. Gambar 18 menunjukkan salah satu contoh
kompas yaitu modul CMPS03 dari Devantech. Modul ini menggunakan sensor medan
magnet Philips KMZ51 untuk mengukur medan magnet bumi. Output sensor ini dapat
berupa PWM atau I2C. Jika dipilih PWM, maka output akan mengeluarkan pulsa selama
1 ms untuk 0 0 hingga 36,99ms untuk 359,99 0 , dengan kata lain mempunyai
sensitivitas 0,1 ms/ 0 dan offset 1 ms. Untuk I2C modul mengirimkan data yang
dapat berupa byte (0 – 255) atau word (0 – 3599) untuk satu putarannya.
Modul kompas
CMPS03 7. Akselerometer Merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur
percepatan (perubahan kecepatan). Pada robot akselerometer dapat digunakan pada
robot untuk aplikasi antara lain robot swatimbang (self balanced robot), robot
berjalan, deteksi benturan, detektor getaran, dan deteksi G-force. Salah satu
contoh akselerometer adalah modul Memsic MX2125 dari Parallax. Sensor ini dapat
mengindra percepatan pada dua sumbu. 8. Color Sensor Sama seperti light sensor
atau InfraRed sensor, color sensor juga bisa mendeteksi gelap terang dengan
menangkap warna hitam dan putih. Tapi selain itu, Color Sensor juga dapat
mendeteksi warna lainnya seperti merah, biru, kuning, dan sebagainya. Pada
aplikasinya color sensor juga bisa digunakan untuk membuat robot Line Follower,
bahkan yang lebih canggih, yaitu : dapat mengikuti garis dengan warna yang
lebih spesifik.
9. Distance
Sensor Merupakan jenis sensor yang digunakan untuk mendeteksi objek dengan cara
mengukur jarak objek tersebut. Sensor ini bisa mengukur jarak dengan sangat
akurat. Dalam robot, sensor ini berguna sebagai mata, robot dapat melihat objek
didepannya dengan sensor ini. Contoh Distance Sensor yang paling sering
digunakan adalah Ultrasonic sensor. Cara kerjanya sama persis seperti mulut dan
telinga pada kelelawar. Sound Sensor Sensor ini digunakan untuk mendeteksi
suara disekitar robot. Melalui program sensor ini bisa membedakan suara yang
nyaring, suara yang tidak nyaring, dan hening. Intensitasnya bisa diatur manual,
atau melalui program, tergantung jenis Sound Sensor yang dipakai. Untuk jenis
Voice Recognition, itu bisa diprogram untuk mendengar kata (bahasa) yang
digunakan manusia. Balance
Sensor Sensor ini biasa digunakan untuk membuat robot tetap seimbangdan
mengetahui kemiringan, membantu bangun saat robot terjatuh. Salah satu
contohnya adalah Gyroscope, dipakai juga pada Smartphone.
12. Gas Sensor
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi berbagai jenis gas atau asap yang ada
disekitar. Seperti hidung pada manusia, dapat membedakan yang mana gas yang
biasa dan mana gas yang berbahaya. Contoh penerapan gas sensor ini adalah untuk
robot penjinak Bom, atau robot GreenBird. Temperatur Sensor Sensor ini sama
seperti kulit manusia yang dapat merasakan panas dan dingin. Dengan temperatur
sensor robot dapat mengenali suhu yang ada disekitarnya.
BAB III
IMPLEMENTASI ROBOT PENDETEKSI WARNA
BENDA BESERTA LOKASINYA
Salah satu teknologi
robot yang terkenal sekarang adalah LEGO NXT dengan platform Mindstorm NXT-G.
Lego mindstorm NXT lebih dari sekedar mainan. Lego Mindstorm NXT memungkinkan
untuk pembangunan robot dengan menggunakan beberapa motor dan juga sensor.
Namun daya pemrosesan, memori, dan kemampuan komunikasi LEGO NXT jauh
dibelakang apa yang ditawarkan pada perangkat PDA atau laptop. Lego mindstorm
education nxt adalah set lego yang menggunakan mindstorm nxt software. Dimana
suatu set ini kita dapat mempelajari mengenai konstruksi atau mekanika
pemrograman robot. Lego mindstorm education nxt ini mempunyai nomor seri yaitu
9797. Dibanding rcx(model yang lebih lama) nxt brick memiliki fiture controller
agen 32-bit mikroprosesor dan memori lebih besar, ditambah dukungan untuk USB
2.0, Bluetooth, dll. Gambar Robot Lego Mindstorm NXT System Palet yang sangat
serbaguna dari elemen LEGO TECHNIC yang mengkombinasikan ultrasonic, suara,
cahaya, dan sensor sentuh pada intuitif robotika. Sensor cahaya dapat
mendeteksi pantulan cahaya dan menghitung intensitasnya, sementara sensor suara
yang baru memungkinkan agen untuk merespon pola dan nada suara. Sensor sentuh
yang lebih, misalnya dapat digunakan sebagai sensor tumbukan. Sedangkan sensor
ultrasonik, mengukur jarak hambatan dan dapat digunakan sebagai sensor
kedekatan. Perangkat lunak pemrograman sekarang tersedia baik untuk PC dan
macintosh, ditambah dengan dukungan Bluetooth bahkan dapat melakukan perintah
agen dari ponsel. Python merupakan bahasa pemrograman yang tingkat tinggi (high-level
promgraming language). Python menawarkan berbagai kemudahan menulis suatu
program dan memberikan portabilitas yang tinggi bahkan Python menggunakan antar
muka yang sama pada platform- platform tersebut. Python banyak diminati karena
kesederhanaanya, yaitu hanya sedikit menyediakan tatabahasa dan kosakata
sehingga mudah diingat.
Bluetooth
merupakan sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi
dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM(Industrial, Scientific, dan
Medical) dengan menggunakan sebuah FrequencyHopping Transreceiver yang mampu
menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host
Bluetooth dengan jarak jangkau Robot NXT mempunyai kecerdasan buatan untuk
mencari benda dan mengirimkan data pada klien melalui koneksi Bluetooth. Pada
robot NXT kecerdasan buatan ini mencari benda yang ada di sekitarnya lalu
mendekati benda tersebut dan membaca intensitas pantulan cahaya benda tersebut
menggunakan sensor cahya. Kemudian mengirimkan data-data tertentu keaplikasi
penerima yang telah dibangun. Aplikasi penerima selain digunakan untuk menerima
data-data yang telah dikirim, juga bekerja untuk merumuskan letak benda yang
telah didapat oleh robot. Jadi dengan aplikasi penerima ini pengguna dapat
memodelkan micro robot sederhana pendeteksi benda dan lokasinya. Implementasi
pada pembuatan robot pendeteksi warna benda beserta lokasinya ini adalah robot
NXT yang memiliki kecerdasan buatan untuk menemukan benda terdekat dan
mendeteksi tingkat intensitas cahaya benda tersebut yang terhubung dengan
aplikasi desktop untuk menerima data-data melalui media Bluetooth yang terdapat
pada sisi robot NXT, pada sisi aplikasi penerima dikembangkan menggunakan
bahasa pemrograman python. Pada sisi python memiliki module library untuk
beberapa device dan aplikasi. Module library tersebut bisa berupa pengaksesan
Bluetooth, wi-fi, kamera, sound, pembacaan isi data message, phone book, dll
yang ada pada laptop. Aplikasi penerima menggunakan GUI toolkit untuk python
(wxPython) sebagai Graphics User Interfaces (GUI). Aplikasi penerima data dapat
berkomunikasi dengan robot NXT menggunakan koneksi socket port yang ada pada
Bluetooth yang telah terpasang pada laptop/notebook mac OSX. Maka dari itu
Bluetooth pada laptop dapat digunakan sebagai konektivitas terhadap robot NXT.
Dalam robot NXT ada operation code tersendiri untuk melakukan perintah yang
akan dikirim melalui Bluetooth socket.
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN Dan Saran
Kesimpulan
dan saran yang
dapat diambil dari pembuatan makalah ini yaitu bahwa robot tidak akan berhasil
dibuat jika tidak ada sensor, bahasa pemrograman, dan uji coba pada robot itu
sendiri sampai benar-benar menjadi robot yang siap pakai. Dengan adanya sensor,
robot dapat membedakan berbagai macam cahaya, suara, bahaya, dll. Karena robot
adalah salah satu alat yang sangat canggih, maka dinegara maju khususnya robot
menjadi teknologi yang sangat mudah berkembang pesat. Bahkan dipambrik-pabrik
yang besar misalnya pabrik mobil, disana sudah banyak menggunakan tenaga kerja
robot untuk menghasilkan output pabrik yang lebih bnyak dan lebih cepat.
B. DAFTAR
PUSTAKA
http://eprints.uny.ac.id/6811/1/Jurnal%20Skripsi.pdf,http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Course-Robotika.pdf,http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10272-Paper.pdf,http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27566/5/Chapter%20I.pdf
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/105/jbptunikompp-gdl-s1-2007-sarianengs-5239-
09---bab-i.pdf,http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/industrialtechnology/2010/Artik
el_10405805.pd
Komentar
Posting Komentar