Manajemen Layanan Sistem Informasi
Tugas Softskill
Manajemen Layanan Sistem Informasi
Disusun Oleh
Nama : Risdyanto
NPM : 1B117031
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2018
1. Manajemen
Layanan Teknologi Informasi
Manajemen layanan
teknologi informasi (Information Technology Servide Management (ITSM)), yaitu
metode pengelolaan sistem teknologi informasi yang terpusat pada perspektif
konsumen layanan teknologi informasi terhadap bisnis perusahaan. Pada saat
sekarang ini, banyak perusahaan yang menggunakan ITSM itu untuk menunjang usaha
mereka agar lebih baik lagi. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang
memanajemen layanan teknologi informasi itu sendiri.
Beberapa
proses dari ITSM itu yaitu:
·
bagaimana
menjaga keseimbangan antara bisnis layanan teknologi informasi sesuai dengan
apa yang dibutuhkan customer
·
Melayani
dengan TI yang berkualitas dan dengan harga yang sesuai dengan keefektifan TI
yang diberikan
·
Membina
kerjasama yang baik antara pihak suplier dan customer dengan tidak saling
mengecewakan dan dapat memberikan layanan yang terbaik
·
Membina
dan melayani dengan tingkat kemampuan melayani sebaik- baiknya customer yang
nantinya akan mempengaruhi terhadap kepuasan yang akan didapatkan customer
tersebut
Manajemen layanan
teknologi informasi ini dibutuhkan hampir disemua pihak baik itu user
individual, user manajemen, unit non TI ataupun manajemen paling atas. Dalam
hal ini, user individual adalah pegawai yang harus dilayani oleh unit TI. Oleh
karena itu perusahaan harus bisa menentukan siapa saja yang berhak mendapatkan
pelayanan dari unit TI tersebut. Misalnya saja unit penjualan mendapatkan
layanan payroll. Namun ia hanya terbatas untuk mengetahui besar payroll yang
dibayarkan kepada dia saja, tanpa dia bisa mengetahui gaji ataupun fitur lain
dari pegawai lain karena untuk yang itu hanya dikuasai oleh HRD. Untuk itu,
keperluan TI dipilih-pilih sesua kebutuhannya saja. Beberapa layanan TI yang
digunakan seperti penggunaan komputer,print-sharing,internet maupun software
bisnis tertentu.
Di sini juga ada
hal yang mempengaruhi tantangan dalam manajemen layanan teknologi informasi,
yaitu:
1.
Menjaga
jalannya layanan TI setiap saat
2.
Mengoptimalkan
biaya TI
3.
Mengelola
resiko dan kompleksitas TI
4.
Mencapai
kepatuhan hukum dan peraturan
5.
Mengelola
perubahan volume yang lebih tinggi
6.
Menyelaraskan
layanan TI dengan kebutuhan bisnis
Di sini juga ada
Teknologi Informasi Infrastruktur Library atau biasa disebut ITIL. Ini
merupakan rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan,
serta operasi TI. ITIL diterbitkan dalam suatu buku yang membahas suatu topik
pengelolaan TI yang isinya memberikan deskripsi detail tentang beberapa praktek
TI. ITIL dipublikasikan pertama kali yaitu 1989-1996.
1. Service
Strategy
Ini merupakan
inti dari ITIL Service Life Cycle yang memberikan panduan kepada
pengimplementasian ITSM . Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip
dasar konsep ITSM, acuan, serta proses-proses inti.
Proses di
dalamnya yaitu:
·
Service
Portofolio Management
·
Financial
Management
·
Demand
Management
2. Service Design
Agar layanan TI
dapat memberikan manfaat pada bisnis, layanan TI harus terlebih dahulu didesain
dengan tujuan bisnis dari pelanggannya. Service Design memberikan panduan
kepada organisasi TI untuk bisa secara sistematis dan best practice mendesain
dan membangun layanan TI.
Proses di
dalamnya yaitu:
·
Service
Catalog Management
·
Service
Level Management
·
Supplier
Management
·
Capacity
Management
·
Availability
Management
·
IT
Service Countinuity Management
·
Information
Security Management
3. Service
Transition
Menyediakan
panduan kepada organisasi TI agar dapat mengembangkan kemampuan untuk mengubah
hasil desain layanan TI. Tahapan ini menggambarkan bagaimana sebuah kebutuhan
didefinisikan dalam Service Strategy, lalu dibentuk dalam Service Design dan
selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation
Proses di
dalamnya yaitu:
·
Transation
Planning and Support
·
Change
Management
·
Service
Assset and Configuration Management
·
Release
and Deployment Management
·
Service
Validation
·
Evaluation
·
Knowledge
Management
4. Service
Operational
Ini adalah
tahapan life cycle yang mencakup semua kegiatan operasional layanan-layanan TI.
Di dalamnya terdapat beberapa panduan-panduan untuk mengelola layanan TI secara
efisien.
Proses di
dalamnya:
·
Event
Management
·
Incident
Management
·
Problem
Management
·
Request
Fulfillment
·
Access
Management
5. Continual
Service Improvement (CSI)
2. Kerangka Kerja Pada Manajemen
Layanan Teknologi Informasi
Kerangka kerja ini akan memberikan
gambaran area-area utama pengetahuan sistem informasi bisnis yang dibutuhkan
oleh praktisi bisnis. Sebagai seorang manajer atau seorang praktisi bisnis,
tidak harus menyerap semua pengetahuan ini. Jadi yang perlu diteknkan disini
adalah; apa yang perlu diketahui agar seorang manajer dapat membantu mengelola
hardware, software, data dan sumber daya jaringan bisnis dapat digunakan demi
keberhasilan strategis perusahaan.
Yang pertama Konsep-konsep dasar
Konsep dasar keprilakuan, teknis,
bisnis, dan manajerial termasuk mengenai berbagai komponen dan pernanan sistem
informasi. Contohnya meliputi konsep sistem informasi dasar berasal dari teori
sistem umum, atau konsep keunggulan kompetitif yang digunakan untuk
mengembangkan aplikasi bisnis teknologi informasi dalam keunggulan kompetitif.
Yang kedua, Teknologi Informasi
Konsep-konsep utama, pengembangan
dan berbagai isu manajemen teknologi informasi, meliputi hardware, software,
jaringan, manajemen sumber daya (data) dan teknologi berbasis internet.
Yang ketiga, Aplikasi Bisnis
Penggunaan utama dari sistem
informasi untuk operasi, manajemen dan keunggulan kompetitif. Aplikasi
teknologi informasi dlam bidang fungsional bisnis seperti pemasaran, produksi,
dan akuntansi serta aplikasi perusahaan lintas fungsi seperti manajemen
hubungan dengan pelanggan dan perencanaan sumber daya perusahaan (Enterprise
resource planning-ERP). Aplikasi e-commerce yang kebanyakan digunakan
perusahaan untuk membeli dan menjual berbagai produk di internet. Penggunaan
sistem informasi dan teknologinya untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
bisnis.
Peran utama Sistem Informasi
(aplikasi bisnis)
·
Mendukung
proses dan operasi bisnis, toko ritel menggunakan SI berbasis computer untuk
menelusuri persediaan barang, mencatat pembelian barang, evluasi penjualan,dll.
·
Mendukung
pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya, keputusan mengenai
penambahan jumlah persediaan barang, jenis investasi barang yang dibutuhkan
dll.
·
Mendukung
berbagai strategi untuk keperluan kompetitif, misalnya memberikan pelayanan
yang mudah pembelian secara online, dll.
Yang keempat, Proses Pengembangan
Bagaimana para praktisi bisnis dan
pakar informasi merencankan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem
informasi untuk memenuhi peluang bisnis. Metodologi pengembangan siklus hidup
pengembangan sistem dan pendekatan prototype untuk pengembangan aplikasi
bisnis, juga memahami berbagai isu bisnis yang terdapat dalam pengembangan SI.
Yang kelima, Tantangan Manajemen
Tantangan untuk secara efektif dan etis
mengelola teknologi informasi pada tingkat pemakai akhir, perusahaan dan global
dalam bisnis. Tantangan keamanan dan berbagai isu manajemen keamanan dalam
penggunaan teknologi informasi.
3. Siklus Hidup Manajemen
Layanan Teknologi Informasi
Pada 30
Juni 2007, OGC menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya
terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup
layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut
dikemas dalam bentuk buku, atau biasa disebut sebagai core guidance
publications.
·
Service
Strategy
o
Inti
dari ITIL Service Lifecycle adalah Service Strategy.
o
Service
Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana
memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam
memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai
sebuah aset strategis perusahaan.
·
Service
Design
o
Agar
layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI
tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari
pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat
secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun
implementasi ITSM itu sendiri.
·
Service
Transition
o
Service
Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan
serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun
layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional.
·
Service
Operation
o
Service
Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional
harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan
pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin
tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya.
·
Continual
Service Improvement
o
Memberikan
panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses
desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip
dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act
(PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle.
Kelima
siklus tersebut dikemas dalam bentuk buku,
atau biasa disebut sebagai core guidance publications. Dan didalam setiap buku berisi beberapa
kelompok utama yaitu:
·Practice fundamentals, menjelaskan latar belakang tahapan
lifecycle serta kontribusinya terhadap pengelolaan layanan TI secara
keseluruhan
·Practice principles, menjelaskan konsep-konsep kebijakan serta
tata kelola tahanan lifecycle yang menjadi acuan setiap proses terkait dalam
tahapan ini
·Lifecycle processes and activities, menjelaskan berbagai proses maupun
aktivitas yang menjadi kegiatan utama tahapan lifecycle.
·Supporting organization structures and
roles, proses-proses ITIL tidak akan dapat
berjalan dengan baik tanpa defini roles dan responsibilities. Bagian ini
menjelaskan semua aspek yang terkait dengan kesiapan model dan struktur organisasi.
·Technology considerations, menjelaskan solusi-solusi otomatisasi
atau software ITIL yang dapat digunakan pada tahapan lifecycle, serta
persyaratannya.
·Practice Implementation, berisi acuan/panduan bagi organisasi TI
yang ingin mengimplementasikan atau yang ingin meningkatkan proses-proses ITIL.
·Complementary guideline, berisi acuan model-model best practice
lain selain ITIL yang dapat digunakan sebagai referensi bagian tahapan
lifecycle.
·Examples and templates, berisi acuan model-model best practice
lain selain ITIL yang dapat digunakan sebagai referensi bagian tahapan
lifecycle.
4. Metode yang digunakan Manajemen Layanan Sistem
Informasi
1.
Total Quality Management (TQM)
TQM adalah strategi
manajemen yang ditunjukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses
dalam organisasi.
2.
Six Sigma
Six Sigma adalah suatu
alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management
(TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem
produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan
cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan menghilangkan biaya.
3.
Business Process Management
(BPM)
BPM adalah suatu metode
penyelarasan secara efisien suatu organisasi dengan keinginan dan kebutuhan
organisasi tersebut. BPM merupakan suatu pendekatan manajemen holistic untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis seiring upaya untuk mencapai
inovasi, fleksibilitas dan integrasi dengan teknologi.
4.
Capability Maturity Model
Integration (CMMI)
CMMI adalah suatu
pendekatan perbaikan proses yang memberikan unsure-unsur penting proses efektif
bagi organisasi. Praktik-praktik terbaik CMMI dipublikasikan dalam
dokumen-dokumen yang disebut model, yang masing-masing ditunjukan untuk
berbagai bidang yang berbeda.
5.
Kerangka Kerja
(Framework) Manajemen Layanan Sistem Informasi
1.
Information Technology
Infrastructure Library (ITIL)
ITIL atau Information
Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian dengan konsep dan
teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi
informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing
membahas suatu topik pengelolaan (TI). Nama ITIL dan IT Infrastructure Library
merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC)
Britania Raya.
2.
Control Objectives for
Information and Related Technology(COBIT)
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan audit sistem informasi dan dasar pengendalian yang dibuat olehInformation Systems Audit and Control Association (ISACA) dan IT Governance Institute (ITGI) pada tahun 1992.
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan audit sistem informasi dan dasar pengendalian yang dibuat olehInformation Systems Audit and Control Association (ISACA) dan IT Governance Institute (ITGI) pada tahun 1992.
3.
Software Maintenance Maturity
Model
4.
PRM-IT IBM’s Process
Reference Model for IT
5.
Application Services Library
(ASL)
Aplikasi Layanan
Perpustakaan (ASL) adalah kerangka kerja domain publik dari praktik terbaik
yang digunakan untuk standarisasi proses dalam Aplikasi Manajemen, disiplin
memproduksi dan memelihara sistem informasi dan aplikasi. Istilah
“perpustakaan” digunakan karena ASL disajikan sebagai satu set buku yang
menggambarkan praktek-praktek terbaik dari industri TI. Hal ini dijelaskan
dalam beberapa buku dan artikel (banyak dari mereka hanya tersedia dalam bahasa
Belanda) dan di situs resmi ASL BiSL Foundation.
6.
Business Information Services
Library (BISL)
BiSL adalah standar
domain publik sejak tahun 2005, diatur oleh Lembaga ASL BiSL (sebelumnya
Lembaga ASL). Kerangka kerja ini menggambarkan standar untuk proses dalam
manajemen informasi bisnis di strategi, manajemen dan operasi tingkat. [1] BiSL
berkaitan erat dengan ITIL dan ASL kerangka, namun perbedaan utama antara
kerangka kerja ini adalah bahwa ITIL dan ASL fokus pada pasokan sisi informasi
(tujuan organisasi TI), sedangkan BiSL berfokus pada sisi permintaan (yang
timbul dari organisasi pengguna akhir)
7.
Microsoft Operations Framework
(MOF).
Microsoft Operations
Framework (MOF) 4.0 adalah serangkaian panduan yang bertujuan membantu
teknologi informasi (TI) profesional menetapkan dan menerapkan layanan yang
handal dan hemat biaya.
8.
eSourcing Capability
Model for Service Providers (Escm-sp) daneSourcing Capability Model for
Client Organizations (eSCM-CL) dari ITSqc for Sourcing Management
eSourcing Capability
Model for Service Providers (eSCM-SP) adalah suatu kerangka kerja yang
dikembangkan oleh ITSqc di Carnegie Mellon University. eSCM-SP adalah “praktek
terbaik” model kemampuan dengan tiga tujuan :
·
Untuk memberikan penyedia layanan bimbingan
yang akan membantu mereka meningkatkan kemampuan mereka di seluruh sourcing
siklus hidup
·
Untuk menyediakan klien dengan cara yang
obyektif mengevaluasi kemampuan penyedia layanan
·
Untuk menawarkan penyedia layanan standar untuk
digunakan saat membedakan diri dari pesaing.
Komentar
Posting Komentar